Home » » Kewajiban Suami Memberikan Nafkah

Kewajiban Suami Memberikan Nafkah

Memberikan nafkah kepada istri dan anak-anak adalah merupakan salah satu kewajiban seorang suami dalam kehidupan rumah tangga. Tanggung jawab seorang ayah sebagai pemimpin keluarga tidaklah mudah Demikian pula dengan kewajiban suami lainnya. Karena selain sebagai kepala keluarga yang diharuskan memberikan nafkah baik itu nafkah berupa pendapatan (gaji) atau pun nafkah batin kepada istri, maka seorang istri pun mempunyai beberapa kewajiban seorang istri dalam keluarga yang harus dipenuhi dengan baik pula.

Mengenai kewajiban suami memberikan nafkah dalam Islam telah ada dalam dalil Al-Qur'an yang tercantum dalam suat Al-Baqarah ayat 233 yang artinya :"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya".

Dan juga dalam Al-Qur'an surat ath-Thalaq 65:7 yang artinya adalah : "Hendaklah orang yang mampu, memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rizkinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya."

Kewajiban Suami Memberikan Nafkah

Sedangkan dalil hadist sunnah Rasulullah dalam sebuah hadist yang berkenaan dengan memberikan nafkah kepada keluarga adalah : Abu Umamah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Wahai anak Adam! Sesungguhnya jika kamu mensedekahkan kelebihan hartamu, itu lebih baik bagimu daripada kamu simpan, karena hal itu akan lebih berbahaya bagimu. Dan kamu tidak akan dicela jika menyimpan sekedar untuk keperluan. Dahulukanlah memberi nafkah kepada orang yang menjadi tanggunganmu. Tangan yang di atas adalah lebih baik, daripada tangan yang di bawah." (HR. Muslim).

Memberi nafkah kepada anak-anak bukan tuntutan kehidupan semata, namun akan membuahkan pahala jika diniatkan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak hanya itu, dalam kerangka kewajiban memberikan nafkah ini ada permasalahan lain yang harus pula diperhatikan yaitu tentang masalah kehalalan nafkah yang kita berikan.

Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menerima kecuali segala sesuatu yang baik dan halal. Jangan sampai hanya karena keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sang anak kita sampai berbuat yang haram untuk mendapatkan nafkah dan rejeki. dan ini adalah bagian untuk menciptakan keluarga yang mawaddah warahmah.

Keutamaan Memberikan Nafkah dalam Islam adalah berupa :
  1. Mendapatkan Pahala atas apa yang dinafkahkan kepada istri dan anak-anaknya. Hal ini tercermin dalam haist yang berbunyi : Dalam hadits Saad bin Malik diceritakan bahwa Nabi bersabda : "Sesungguhnya, meskipun engkau memberikan nafkah kepada keluargamu sendiri, engkau tetap memperoleh pahala, sampai sekerat makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu." (HR. Bukhari).
  2. Mendapatkan Pahala Sedekah. hal ini tercermin dalam sebuah hadist yang berbunyi :"Abu Mas’ud Al Badri dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda : "Apabila seorang muslim memberi nafkah kepada keluarganya karena Allah, maka pahala nafkahnya itu sama dengan pahala sedekah." (HR. Muslim).
Maka tunaikanlah kewajiban kita sebagai suami kepada istri dan anak-anak kita serta keluarga kita. Karena kewajiban suami memang banyak. Beberapa diantara kewajiban suami dalam Islam adalah seperti yang tercantum dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah: 233 bahwasannya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman menyebutkan kewajiban suami ini yang artinya :"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.”

Dan diantaranya juga ada kewajiban memberikan nafkah batin kepada istri juga. Sebagai suami kita tidak boleh juga melupakan akan hal yang satu ini. Hanya saja kita harus juga mengetahui akan bagaimana menjalankan kewajiban nafkah batin ini dan juga bagaimana adab berhubungan intim dalam Islam juga.

Terima Kasih Telah Membaca & Silakan berbagi dengan sahabat lainnya Sharing Informasi

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment