Home » » Hikmah Keutamaan Sabar Dan Jenis Macam Sabar

Hikmah Keutamaan Sabar Dan Jenis Macam Sabar

Makna arti hakekat sabar dalam Islam bila diketahui dan dipahami dengan baik oleh setiap muslim tentunya hal ini akan memberikan banyak manfaat keutamaan hikmah di dalam sabar itu sendiri.

Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, "Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh." (Al Fawa’id, hal. 95) demikian seperti yang dilansir dari muslim.or.id terkait dengan kedudukan sabar bagi seorang muslim.

Pengertian definisi sabar itu sendiri seperti yang dikutip dari media muslim.or.id bahwasannya sabar Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘ Utsaimin rahimahullah adalah seperti yang tercantum dan terdapat pada Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24 yang berbunyi :

"Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah…."

Hikmah Keutamaan Sabar Dan Jenis Macam Sabar

Hikmah Dan Keutamaan Bersabar


Sabar adalah salah satu terapi obat penyakit hati. Kata sabar sangat mudah diucapkan namun aplikasinya dalam kehidupan butuh mujahadah, kesungguhan. Sabar termasuk akhlak yang paling utama sehingga banyak mendapat perhatian Al-Qur’an, baik dalam surat-suratnya yang makkiyah ataupun yang madaniyah.

Sabar adalah akhlak yang paling banyak diulang penyebutannya dalam al-Qur’an. Ini berarti sabar bukanlah masalah sekunder atau pelengkap, tetapi merupakan masalah primer yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

Dalam hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas material dan moralnya demi menggapai kebahagiaan. Tidak akan pernah tercapai kebahagiaan dan kemenangan di dunia dan akhirat kecuali dengan kesabaran.

Sabar itu disebut pemberian terbesar, karena sifat ini berkaitan dengan seluruh masalah hamba dan kesempurnaannya.

Dalam setiap keadaan hamba membutuhkan kesabaran yaitu antara lain dalam permasalahan seperti berikut ini :
  1. Ia membutuhkan kesabaran dalam taat kepada Allah sehingga bisa menegakkan ketaatan tersebut dan menunaikannya.
  2. Ia membutuhkan kesabaran untuk menjauhi maksiat kepada Allah sehingga ia bisa meninggalkannya karena Allah.
  3. Ia membutuhkan sabar dalam menghadapi takdir Allah yang menyakitkan sehingga ia tidak menyalahkan/murka terhadap takdir tersebut. Bahkan, ia pun tetap membutuhkan sabar dan Bersyukur menghadapi Nikmat-Nikmat Allah dan hal-hal yang dicintai oleh jiwa sehingga tidak membiarkan jiwanya bangga dan bergembira yang tercela. Ia justru menyibukkan diri dengan bersyukur kepada Allah.
Hikmah Dan Keutamaan Bersabar

Berikut ini beberapa keutamaan dan hikmah orang-orang yang sabar seperti yang dikutip dari ikadijatim.org yaitu antara lain adalah sebagai berikut :
  • Ma’iyatullah, yakni kesertaan Allah dalam hidup. Adakah perasaan sedih, kecewa dan takut menghantui orang-orang yang dijaga Allah? Masih adakah kekhawatiran yang menguasai orang-orang yang dilindungi, dalam penjagaan, pemeliharaan, dukungan dan pembelaan Allah? “Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar“ (QS Al-Anfal: 46).
  • Mahabbatullah, kecintaan Allah. Bayangkanlah bagaimanakah indahnya hidup apabila mendapatkan curahan cinta-Nya? “Dan betapa banyak Nabi yang telah berperang bersamanya sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah dan tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Allah mencintai orang-orang yang sabar”.(QS Ali ‘Imran: 146)
  • Kabar gembira bagi mereka. “Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”(QS Al-Baqarah: 155). “Mereka (orang-orang yang sabar) itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.”(QS Al-Baqarah: 157). Ketika Umar membaca ayat ini dia mengucapkan: “Sebaik-baik shalat dan rahmat, dan sebaik-baik petunjuk adalah bagi orang-orang yang sabar.”
  • Pemberian balasan yang jauh lebih baik. “Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl: 96)
  • Penyempurnaan pahala mereka tanpa batas. “Sungguh hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Al-Zumar: 10)
  • Jaminan kemenangan dan pertolongan. “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkan kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu memperoleh kemenangan.” (QS Ali’Imran: 200)
  • Terbebas dan selamat dari gangguan musuh, baik itu syetan atau manusia yang benci kepada Islam. “Jika kamu memperoleh kebaikan (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya meraka tidak akan menyusahkanmu sedikitpun. Sungguh Allah meliputi segala apa yang mereka kerjakan.” (QS Ali-‘Imran: 120)
  • Memperoleh manfaat dari berbagai pelajaran sejarah dan kesadaran dari Al-Qur’an. “…..Maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya . Sungguh pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur.” (QS Saba’: 19)
  • Berhak masuk surga dan menerima ucapan selamat dari malaikat. “Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka dengan surga dan pakaian sutra.” (QS Al-Insan: 12). “Sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan): “Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.” (QS Ar-Ra’du: 23-24)

Jenis Macam Bentuk Kesabaran


Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu’min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.(HR. Muslim)

Sabar itu ada tiga macam, yaitu sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat dan sabar dalam menghadapi takdir.

Apa itu Sabar? Sabar secara bahasa berarti al habsu yaitu menahan diri.
Sedangkan secara syar’i, sabar adalah menahan diri dalam tiga perkara :
  1. Ketaatan kepada Allah.
  2. Hal-hal yang diharamkan.
  3. Takdir Allah yang dirasa pahit (musibah).
Inilah tiga bentuk sabar yang biasa yang dipaparkan oleh para ulama.

Tiga Macam Tingkatan Sabar

Berikut ini adalah tiga bentuk macam sabar di dalam Islam seperti informasi yang dikutip dari rumaysho.com antara lain adalah sebagai berikut :

Sabar dalam Ketaatan

Sabar dalam ketaatan kepada Allah yaitu seseorang bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah. Dan perlu diketahui bahwa ketaatan itu adalah berat dan menyulitkan bagi jiwa seseorang. Terkadang pula melakukan ketaatan itu berat bagi badan, merasa malas dan lelah (capek).

Juga dalam melakukan ketaatan akan terasa berat bagi harta seperti dalam masalah zakat dan haji. Intinya, namanya ketaatan itu terdapat rasa berat dalam jiwa dan badan sehingga butuh adanya kesabaran dan dipaksakan.

Jenis Macam Bentuk Kesabaran

Sabar Dalam Menjauhi Maksiat

Ingatlah bahwa jiwa seseorang biasa memerintahkan dan mengajak kepada kejelekan, maka hendaklah seseorang menahan diri dari perbuatan-perbuatan haram seperti berdusta, menipu dalam muamalah, makan harta dengan cara bathil dengan riba dan semacamnya, berzina, minum minuman keras, mencuri dan berbagai macam bentuk maksiat lainnya.

Seseorang harus menahan diri dari hal-hal semacam ini sampai dia tidak lagi mengerjakannya dan ini tentu saja membutuhkan pemaksaan diri dan menahan diri dari hawa nafsu yang mencekam.

Sabar Menghadapi Takdir Yang Pahit

Ingatlah bahwa takdir Allah itu ada dua macam, ada yang menyenangkan dan ada yang terasa pahit. Untuk takdir Allah yang menyenangkan, maka seseorang hendaknya bersyukur. Dan syukur termasuk dalam melakukan ketaatan sehingga butuh juga pada kesabaran dan hal ini termasuk dalam sabar bentuk pertama di atas.

Sedangkan takdir Allah yang dirasa pahit misalnya seseorang mendapat musibah pada badannya atau kehilangan harta atau kehilangan salah seorang kerabat, maka ini semua butuh pada kesabaran dan pemaksaan diri.

Dalam menghadapi hal semacam ini, hendaklah seseorang sabar dengan menahan dirinya jangan sampai menampakkan kegelisahan pada lisannya, hatinya, atau anggota badan.

Sabar tidak identik dengan kepasrahan dan menyerah pada kondisi yang ada, atau identik dengan keterdzoliman. Justru sabar adalah sebuah sikap aktif, untuk merubah kondisi yang ada, sehingga dapat menjadi lebih baik dan baik lagi.

Oleh karena itulah, marilah secara bersama kita berusaha untuk menggapai sikap ini. Insya Allah, Allah akan memberikan jalan bagi hamba-hamba-Nya yang berusaha di jalan-Nya.

Terima Kasih Telah Membaca & Silakan berbagi dengan sahabat lainnya Sharing Informasi

Previous
« Prev Post

2 komentar: