Home » » Warga Mempayah Membakar Pemukiman Gafatar

Warga Mempayah Membakar Pemukiman Gafatar

Pemukiman eks gafatar di kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar dibakar ribuan warga.

Massa di Mempawah hilang kesabaran. Mereka mengusir paksa warga eks pengikut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di 2 desa di Desa Antibar dan Desa Pasir, Mempawah Hilir.

Warga di Kabupaten Mempawah terus meluapkan emosinya dan meminta warga pendatang yang dulunya tergabung di Gerakan Fajar Nusantara Gafatar meninggalkan pemukimanya

Warga Mempayah Membakar Pemukiman Gafatar

Warga tak gentar, mereka semakin bersemangat untuk terus merengsek ke pemukiman Gafatar di camp Moton. Emosi warga itu dipicu karena orang-orang yang mengaku bukan Gafatar lagi itu tak kunjung pergi dari Mempawah.

Bupati Mempawah, Ria Norsan, yang datang ke lokasi juga tak mampu meredakan amarah warga. Di hadapan kepala daerah itu, warga kemudian membakar camp Moton tempat tinggal Gafatar.

Melihat warga Gafatar berhamburan menyelamatkan diri dari amukan api yang membakar tempat tinggalnya, terlihat Bupati Ria Norsan sibuk menghubungi jajarannya. Dia memarahi jajarannya itu karena lambat membawa bus untuk mengangkut warga Gafatar.

Kamp Gafatar Dibakar


Sementara warga Mempawah semakin ramai masuk ke camp Moton, mereka menghancurkan dinding rumah yang terbuat dari papan kayu. Seperti informasi yang dilansir dari JPNN.

Warga yang semakin beringas memporakporandakan perkampungan Gafatar. Siang itu hujan deras, terdengar jeritan tangis ibu dan anaknya yang tersudut di ujung camp, sembari menanti bus untuk mengevakuasi warga Gafatar yang tak kunjung tiba.

Situasi semakin mencekam. Sekitar pukul 15.00, warga membakar satu per satu bangunan warga eks Gafatar. Tak satu pun bangunan yang tersisa. Bahkan koper beserta kardus berisikan pakaian tak sempat diselamatkan warga eks Gafatar. Mereka tersudut dengan penuh tangisan ketakutan sambil menyelamatkan diri.

Aksi massa masih berkaitan dengan batas waktu Selasa (19/1). Tidak kurang 700 warga eks Gafatar, meninggalkan Mempawah. Massa tak lagi bisa membendung emosi, merusak dan membakar seluruh bangunan, fasilitas umum dan fasilitas pertanian di atas lahan seluas 43 hektare.

Polres Mempawah yang telah menyiagakan personelnya, dibantu dengan aparat TNI, dibuat kewalahan menghalau aksi massa. Selama berbulan-bulan eks anggota Gafatar tinggal di lahan gambut tersebut. Mantan anggota Gafatar berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Pada waktu yang sama, Bupati Mempawah Ria Norsan menemui massa. Setelah itu mendatangi kamp eks Gafatar.

Massa menuding Pemkab Mempawah bertindak lamban untuk mengevakuasi ratusan warga eks Gafatar hingga pukul 13.00 WIB siang tadi. Massa terus merengsek masuk mengitari permukiman eks Gafatar dan juga areal pertanian itu. Warga eks Gafatar pun sementara mengungsi ke markas Brimob Polda Kalimantan Barat.

Kepada wartawan, Bupati Mempawah Ria Norsan mengatakan, Pemkab masih berupaya mencarikan tempat bagi warga eks Gafatar, yang jumlahnya tidak sedikit.

"Keputusan kita tetap berupaya mengevakuasi mereka (warga eks Gafatar), supaya masyarakat tenang. Kita masih mencari tempat, kita sudah siapkan kendaraan, untuk mengevakuasi hari ini," kata Norsan.

"Suku apapun yang datang ke Mempawah, kita terima. Intinya, bisa berinteraksi dengan masyarakat, memiliki surat dan administrasi kependudukan. Masyarakat eks Gafatar ini, sudah kita ajak diskusi, namun mereka kekeuh bertahan. Sehingga membuat masyarakat ini, tidak terima. Kita sudah minta bantuan dari semua aparat," tambah Norsan.

Terima Kasih Telah Membaca & Silakan berbagi dengan sahabat lainnya Sharing Informasi

Previous
« Prev Post

1 komentar: